Pelangi,,,
Di angkasa indah menghiasi
Pancaran warnamu menentramkan hati
Namun kenapa engkau tak muncul lagi
Kemanakah engkau pergi
Mungkin engkau malu dengan keadaan ini
Melihat negeri ini tidak seindah dulu lagi
Dulu,,,
Negeri ini makmur
Tanah-tanahnya subur
Orang-orang pulas tertidur
Bahkan ada yang mendengkur
Kini,,,
Semuanya telah hancur
Tanah-tanah tergusur
Akibat ulah manusia yang tak terukur
Bahkan pelangiku ikut terkubur
Ribuan kilo jarak yang kau tempuh. Lewati rintangan, untuk aku anakmu. Ibu ku sayang masih terus berjalan Walau tapak kaki,,,penuh darah,,,penuh nanah. Seperti Udara kasih yang engkau berikan. Tak sanggup ku membalas,,,,Ibu Bait lagu Iwan Fals berjudul "Ibu" tersebut saya tulis sambil menyanyikannya dengan lirih. Gemetar tangan ini menyentuh key board , hampir saja jatuh air mataku. Terharu mengingat jasa pahlawan hidupku. Seorang Ibu yang berkorban demi keluarga, apalagi anak-anaknya. Hujan badai, panas terik dihadapi. Batu dipecahkan, diangkat dari sungai, dipanggulnya ketepian. Demi melihat anaknya bisa sekolah secara layak seperti teman-temannya. Sarwi namanya. Sosok Ibu yang tidak ada bandingnya bagiku. Bahkan kagumku melebihi semua pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan negeri ini. Kalo Kartini pahlawan bagi perempuan, Sarwi pahlawan buat kami. Putra-putrinya.
Komentar
Posting Komentar